Masjid Nurul Amal Ujuang Labuah menggelar peringatan Isra Miraj 1445 Hijriah pada Sabtu (8/2) ba’da Isya.
Acara yang diikuti oleh seratusan jamaah dari berbagai usia ini berlangsung khidmat dan penuh makna.
Suasana semakin meriah dengan penampilan rabana dari murid pengajian masjid.
Ketua Masjid Nurul Amal, Nursal, S.Pd., mengungkapkan bahwa peringatan Isra Miraj ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pemahaman umat tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW.
“Melalui acara ini, kita ingin memperkuat keimanan dan meningkatkan kepatuhan terhadap perintah Allah, terutama dalam menjaga salat lima waktu,” ujar Nursal.
Acara ini menghadirkan Ustad Zommi, SHI, MH Dt Nan Labiah sebagai penceramah utama.

Dalam tausiyahnya, Ustad Zommi menjelaskan bahwa kunci utama perjalanan Isra Miraj adalah kebesaran Allah dan perintah salat lima waktu yang diterima Rasulullah SAW.
“Awalnya, Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat sebanyak 50 kali sehari semalam. Namun, setelah bertemu dengan Nabi Musa, beliau kembali menghadap Allah hingga sembilan kali, hingga akhirnya salat ditetapkan menjadi lima waktu sehari semalam,”* jelas Ustad Zommi.
Lebih lanjut, beliau mengisahkan bahwa Isra Miraj terjadi setelah Nabi Muhammad SAW mengalami tahun kesedihan, yakni wafatnya istri tercinta, Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib.
Sebelum perjalanan Mi’raj dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, dada Rasulullah dibersihkan oleh Malaikat Jibril.
Dalam perjalanan itu, Nabi juga diperlihatkan gambaran neraka dan surga. Di neraka, beliau melihat orang yang dipukul kepalanya, sebagai gambaran bagi mereka yang meninggalkan salat.

“Sedangkan di surga, beliau melihat wanita-wanita berseri, seperti Asiyah istri Fir’aun, Masyitoh pelayan Nabi Musa, dan istri Raja Namrud yang teguh imannya meskipun bersuami kafir,” tambahnya.
Di akhir ceramahnya, Ustad Zommi mengajak jamaah untuk mengambil hikmah dari peristiwa Isra Miraj.
“Pelajaran penting dari Isra Miraj adalah menyadari kebesaran Allah, menjaga salat lima waktu, serta meningkatkan ketakwaan dengan keyakinan bahwa kita semua akan kembali kepada-Nya,” tutupnya.
Para jamaah terlihat antusias dan berharap kegiatan serupa terus diadakan guna memperkuat keimanan dan persatuan umat Islam di lingkungan Masjid Nurul Amal Ujuang Labuah.