Anggota DPRD Kabupaten Agam, Syafril, SE Dt Rajo Api mendesak pemerintah daerah agar segera melakukan perbaikan terhadap gedung SDN 11 Sipisang yang mengalami kerusakan parah sejak lebih dari satu tahun lalu. Hingga kini, proses belajar-mengajar di sekolah tersebut masih berlangsung di tenda darurat.
Syafril menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama pembangunan bangsa dan sudah semestinya menjadi perhatian serius dari pemerintah. Ia menilai lambannya respon terhadap kondisi SDN Sipisang mencerminkan lemahnya manajemen keuangan daerah.
“Pendidikan itu amanat konstitusi. Bahkan 20 persen dari APBN dialokasikan untuk sektor ini. Tapi kalau bangunan sekolah rusak dibiarkan sampai setahun lebih tanpa kepastian, ini sangat memprihatinkan,” ujarnya via Telpon, Selasa (15/4).
Bangunan SDN 11 Sipisang lanjutnya, rusak setelah tertimpa pohon kayu yang tumbang. Menurut Syafril, kerusakan mencapai lebih dari 50 persen. Tiga ruangan mengalami rusak berat, dan dua lainnya rusak ringan.
Kondisi ini memaksa kegiatan belajar-mengajar dialihkan ke tenda darurat yang tentu jauh dari kata layak.
“Saya sudah sampaikan ini berulang kali di forum resmi DPRD. Bahkan saya siap gunakan dana pokok-pokok pikiran untuk memperbaikinya. Tapi waktu itu anggaran sudah diketuk palu,” ungkapnya.
Meski sudah mengupayakan agar perbaikan gedung masuk dalam anggaran perubahan 2024, nyatanya belum ada realisasi yang pasti. Hal ini, kata Syafril, menambah kekecewaan dirinya terhadap kinerja pemerintah daerah.
“Kalau sampai anggaran perubahan pun tidak memprioritaskan ini, saya jadi ragu dengan keseriusan pemerintah dalam memajukan pendidikan. Kita punya anggaran, tapi pengelolaannya lemah,” katanya tegas.
Ia menutup pernyataannya dengan mendesak Pemkab Agam untuk tidak lagi menunda-nunda perbaikan fasilitas pendidikan, terlebih sekolah yang masih aktif digunakan.
“Anak-anak kita ini sedang menuntut ilmu di tenda. Masa kita tega membiarkan mereka seperti itu? Ini bukan soal politik, ini soal masa depan generasi muda,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Taslim, MPd membenarkan bahwa perbaikan SDN 11 Sipisang memang belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Ia menyebut pihaknya telah melakukan berbagai upaya, namun masih belum maksimal.
“Dinas Pendidikan sudah mengupayakan rehabilitasi SDN 11 Sipisang sejak awal kejadian. Namun, hingga kini belum membuahkan hasil maksimal. Dalam waktu dekat, kami akan mengundang kepala sekolah, komite, tokoh masyarakat, bagian hukum, BAPPEDA, TAPD dan media untuk melakukan konsolidasi pembangunan. Harapannya, pertemuan ini bisa mempercepat langkah konkret dalam pelaksanaan rehab,” jelasnya.
Terkait kronologi, Taslim menjelaskan bahwa kerusakan bangun tersebut terjadi setelah masyarakat secara gotong royong menebang pohon besar yang berada di sekitar sekolah. Namun nahas, pohon tersebut tumbang ke arah bangunan dan menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah ruangan sekolah.
“Kita memahami kekhawatiran semua pihak. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk segera mencari solusi terbaik agar proses belajar-mengajar kembali berjalan normal dan nyaman,” tutupnya.